Tip:
Highlight text to annotate it
X
Teks Indonesia : Afrizal Yusren arihtakid@gmail.com
Resync by Rahmat Khan Akbar Sikumbang rahmatkumbang@rocketmail.com
"Pengawal"
Kisah cintaku diawali perjalanan sebuah kereta...
Dan berlanjut seperti itu.
Sengaja, atau tidak.
Perjalanan ini dimulai dari sebuah desa bernama Jaisingpur
Malam itu, putera pengawal Balwant Singh dan isterinya sudha...
Takkan pernah melihat dunia lagi...
Jika saja tidak ada malaikat datang tepat pada waktunya...
Dan Malaikat ini adalah, Sartaj Rana.
Ini adalah istana Tuan Sartaj.
Yang bagi warga Jaisingpur...
Tempat ini tak lebih daripada sebuah Pengadilan.
Dimana tiap orang bisa mendapatkan hak dan keadilan.
Reema.
Kemari.
Tn. Sartaj, ini Reema.
-Salam. -Salam.
Tn.Sartaj, tolong selamatkan puteriku.
Beberapa orang telah menculiknya.
Siapa yang menculiknya?
Ranjan Mhatre dan saudaranya.
Ranjan.
Tuan, ada gadis lain bersama puteriku...
...dan mereka akan dibawa ke Thailand untuk dijual.
Apa yang Polisi dan pihak berwajib sudah lakukan?
Mereka juga terlibat dalam hal ini.
Itulah sebabnya saya menemui Anda.
Dari mana anda mendapatkan semua informasi ini?
Saudaraku Ajay bekerja di kapal itu.
Dia mengatakan bahwa dalam beberapa jam lagi...
Sebuah kapal bernama m.v. Arun sagar
Akan berangkat dari galangan Kapal Utama Mumbai
Paman.
Paman, tolonglah.
Selamatkan kami.
Aku tak mau pergi, Paman.
Paman, tolong selamatkan kami.
Dengar...
Jadi, Paman Ajay.
Apa kau ingin membebaskan keponakanmu?
-Dengar. Dengarkan aku. -Ayolah.
Karena videonya, kita mendapatkan harga yang bagus...
bagi semuanya di Bangkok.
-Tidak. Jangan lakukan itu. -Menyingkirlah.
-Hei, dengar. -Paman! Paman!
Ayo, Paman. Pergilah.
-Masuk -Lepaskan keponakanku. Jangan lakukan ini.
Mumbai.
Benar, Tuan.
Panggil Bindra.
Tn.Shekhar, daripada mengirim 10 pengawal...
Aku akan mengirim satu orang saja.
Kami meminta sepuluh.
Mampu apa satu orang itu?
Biar kujelaskan sesuatu mengenai orang ini.
Dia memberikan pengawalan dengan jaminan penuh.
Tanpa sepengetahuan anda.
-"Pengawal" -Dia muncul dengan loyalitas.
Dia selalu selangkah lebih di depan.
"Pengawal" - dan dialah satu-satunya di dunia...
...yang mampu membuat lawannya kencing di celana...
...hanya dengan menatapnya.
"Pengawal" -Dia yang terbaik untuk pekerjaan ini.
-Lovely singh. -"Rasakan panasnya"
Halo. Di sini Pengawal Lovely Singh.
Lovely, di mana kau?
Tuan, aku sedang dipijat.
Lakukan apa yang kusuruh.
Berhentilah dengan pijatanmu.
Dan segera ke Galangan Utama.
Kau harus menyelamatkan beberapa orang gadis.
Seseorang bernama Mhatre akan mengirim mereka ke Bangkok untuk dijual.
Galangan utama.
Tapi itu arah Barat, Pak.
Dan aku mengarah ke Utara.
Berlawanan arah.
Lovely, jangan buang waktu. Pergilah!
Tak bisakah mengirim orang lain, Pak?
Bisa...kalau saja ini bukan permintaan Tuan Sartaj.
"Pengawal"
-Terima kasih. -Sama-sama.
Lari.
Ayo. Ayo.
"Pengawal"
40 orang gadis. dan perjanjian senilai jutaan jadi kacau.
Gara-gara satu orang itu.
Siapa dia?
Kita harusnya tanya 'apa' dia?
Dia mengacaukan semuanya sendirian.
Cari tahu tentang dia.
Namaku Sheila.
Si Muda Sheila.
Aku terlalu Sexy untukmu.
Kau tak bisa menyentuhku.
Pak.
Selamat, Lovely.
Terima kasih Pak. Tn.Sartaj sangat senang dengan hasil kerjamu.
Kurasa kau telah membayar semua jasanya.
Tidak, Pak. Aku takkan pernah bisa membayar jasa beliau.
Aku masih hidup hari ini atas jasa beliau.
Mana seragammu?
Pak, salah seorang penggemar Katrina Kaif, menyerangnya...
Dan seragamku robek saat aku mencoba menyelamatkannya.
Sekarang sedang dijahit
Teringatnya, Tn.Sartaj telah mengundangmu ke rumahnya, di Jaisingpur
Mengapa, Pak?
-Dia punya Puteri, Divya. -Ya, Pak.
Dan hidupnya dalam bahaya.
Dia Mahasiswi Manajemen.
Sekarang dia di rumah.
Ini foto puterinya.
Pak, Ini foto Nn.Katrian Kaif.
Tugas yang ini sudah berakhir.
-Apa kurobek saja fotonya? -Tidak, berikan padaku.
Terima kasih.
Ya, Pak.
Kau sekarang punya kesempatan...
Untuk melayani orang yang kau hormati sepanjang hidupmu.
Ya, Pak.
Hei, tupperware.
Hei...
Apa yang...hei Bus, tupperware.
Hei, tupperware.
Izinkan aku masuk.
Ini adalah bus penumpang bukan kereta barang.
Lalu apa yang kau lakukan di dalam, Konduktor, kenapa kau...
Hei, lebih cepat lagi kubilang.
Hei, berhenti.
Jalan.
Beri tempat orang yang berdedikasi ini.
Apa yang kau lakukan?
Aku bekerja untuk Tn.Sartaj di Jaisingpur.
-Aku seorang Konduktor -Aku tahu.
Kukira kau itu penumpang.
Aku sarankan kau memberiku tiket ke jaisingpur.
Mau kemana kau?
Jaisingpur.
Kemari.
Tidak.
Ayolah.
Kau duduk di sini. Aku akan berdiri.
Tidak, tak masalah.
Berikan aku anak itu. Akan kugendong.
Ayo.
Di pangkuanku.
-Ayo -Di depan umum.
Kemarilah.
Nanti saja.
Tak apa. Kemarilah.
Aku tak bisa menahan lebih lama lagi.
Apa yang kau lakukan?
-Kau memanggilku. -Bukan kamu. Dia.
Aku akan cari tempatku sendiri.
-Bibi, pegang ini. -Apa yang kau lakukan?
Aku akan cari tempat duduk.
Semua bertiga bisa duduk bersama.
Gendut.
Gendut?
Perempuan buta.
Namaku Tsunami Singh.
Dasar Tuli.
Tiket. Tiket.
Nona
Apa dia mau membunuh Nona?
Pembunuh dengan tampang pembunuh.
Halo. Tn.Shekhar, ada seorang pria di bus...
Dan aku menduga dia ingin menyerang Nona.
-Apa? -Dia punya foto Nona.
Dia itu pembunuh.
Pembunuh?
-Halo Tn.Bindra -Apa Pengawalnya sudah pergi?
Pengawal kami sudah pergi naik bus jam 9.
Aku mendapat laporan bahwa...
Seorang pembunuh berada di bus yang sama.
-Baik, Tuan. -Aku baru mendapat info bahwa...
...Seorang pria mencoba membunuh gadis itu.
Dan dia berada di bus yang sama denganmu. /Baik, Pak.
Tuhan, lindungilah Nonaku.
Tak perlu takut.
Hanya ada 1 pembunuh dan kalian ada 12 orang. -13
Mengapa kau ikut hitung aku?
Sayang, kamu?
-Salam. -Tuhan memberkahi.
-Apa kabarnya, Pak? -Aku baik-baik saja.
-Dan di mana Divya? -Divya di dalam.
Kau juga masuklah.
Jangan biarkan dia keluar.
Kami punya urusan penting di sini.
-Cepat. -Baik.
Tn. Shekhar. Tn. Shekhar.
-Tn. Shekhar. -Ya -Di mana Nona?
Nona di atas.
-Semua baik-baik saja. -Apa kau mengatakan semua pada mereka?
Mereka tidak tahu.
Kami akan membuat perjanjian dengannya.
Aku mengerti. Ya.
-Hei, kameramen. -Ya.
Lihat apa?
Buatlah video bagus.
-Ini mungkin bagus untuk breaking news -Ya, Pak.
Pergilah, cepat.
Kau ini aneh sekali.
Pertama, kau menonton film horor.
Lalu kau ketakutan sendiri.
Aku tidak ketakutan, hanya terkejut.
Berhenti mengajariku dan tonton saja filmnya.
Aku Savita.
-Bibi telah memanggilku. -Ya, masuklah.
Ya.
Apa dia datang untuk mengadukan aku?
Divya. Divya.
Apa ini?
Mengapa Nona Divya berteriak?
Apa yang terjadi di atas?
Tolong!
Aku rasa si pembunuh sudah sampai di atas, Tn.Shekar.
-Pembunuh? -Ya, -sebagian ke sana.
Sebagian lagi kemari.
Kau ikut denganku.
-Cepat -Ayo.
Ayo.
Pembunuh.
Pembunuh. Aku akan membunuhmu.
Pembunuh.
Tolong!
Tuan.
Tuan, aku Pengawal Lovely Singh.
Anda telah menyelamatkan ibuku saat dia hamil.
Mungkin anda tidak ingat.
Bertahun lalu anda punya Pengawal bernama Balwant singh.
Aku adalah puteranya.
Tuan Sartaj...
Aku menyesal tidak bisa menyelamatkan ayahmu.
Bagaimana dengan Ibumu?
-Tuan. Shekhar. - Ya
Untuk kali pertama aku telah membuat kesalahan.
-Apa yang terjadi? -Aku kira dialah pembunuhnya.
Dialah pembunuhnya.
Dia Tsunami.
Tsunami Singh. Dia bekerja dengan kami.
Perlu dicatat.
Dia tak pernah melakukan hal yang benar sampai hari ini.
Ayo, nak.
Ayo.
-Tsunami -Ya.
-Pergi dan tunjukkan kamarnya. -Ya.
-Bibi. -Ya.
Yang mana kamarku?
Dia Savita.
Dia di sini sebagai tukang masak.
-Tunjukkan padanya, kamarnya. -Ya Bibi.
Kau?
Ayo.
Kau tidak kenal Ranjan Mhatre.
Dia itu manusia bajingan.
Dia takkan pernah berhenti.
Kau pasti pernah dengar...
Seseorang butuh banyak keberuntungan untuk selamat setiap saat.
Tapi kau hanya butuh satu keberuntungan untuk membunuh.
Divya tak tahu mengenai hal ini.
Karena Tn.Sartaj tak mau dia...
Hidup di bawah tekanan. Mengerti? -Baik, Pak.
Hanya beberapa hari.
Segera setelah pendidikannya selesai...
Divya akan berangkat ke London.
-Dia akan menikah di sana. -Baik, Tuan
Istirahatlah.
Pagi besok, kau harus ikut ke Kampus dengan Divya.
Baik, Tuan.
Daah, Ayah.
Sudah siap, sayang? Bagus.
Aku ingin menyampaikah hal yang penting padamu...
Kali ini seorang Pengawal akan ikut bersamamu.
-Pengawal? -Ya.
Apa yang ayah bicarakan?
Dia bahkan tak punya nama jelas.
Apa itu... Lovely Singh.
Lovely singh.
Pengawal Lovely Singh. Melapor, Nyonya.
Jangan melakukan apapun tanpa memberitahu dia.
Jangan kemana-mana.
Dan ya, dia juga akan mengajarimu membela diri.
Tapi, ayah, bagaimana aku bisa punya waktu untuk ini semua?
Ya, sayang, kau harus bisa membagi waktu.
Bangunlah lebih pagi.
-Tuhan memberkahi. -Oh, Tuhan! Pengawal.
-Apa kau serius? -Ya.
Di Kampus? Tak mungkin.
-Daah. -Jaga dirimu.
-Oke. Sampai ketemu. Daah -Daah.
Di mana Savita? Oh, Savi...
Savita, kau mau pergi?
Tidak. Aku baru saja datang.
Itu baru mantap.
Kau bodoh.
Ayo.
Nona.
Siapa itu?
Nona, sampai aku menyuruh anda keluar.
-Kesana. -Mohon jangan keluar.
Faham, Nona.
Sekarang anda sudah bisa keluar pelan-pelan.
-Hai, Divya. -Hai.
-Hai, Maya. -Hai.
Siapa yang kehilangan anaknya?
Aku bukan anak-anak.
Lalu, mana sisa tubuhmu yang lain?
-Di dalam tanah. -Kenapa?
Apa orang tuamu tidak memberimu nutrisi?
Diam kau.
Jika mereka telah memberiku nutrisi yang cukup...
Aku harusnya sudah berada di sini.
Dan aku sudah berada di lantai atas gedung indah ini.
Mengerti, Tuan Koper?
Tas tangan, aku akan menguncimu dalam sebuah koper...
Dan mengirimkanmu kepada orang-orang nutrisi.
Permisi.
Pelayan, Kita ketemu nanti.
Di mana dia?
Aku tidak melihatnya.
Dari mana saja kau, Lovely?
Nona, maaf aku bodoh, Maaf Nona.
Aku suruh kau jangan pakai pakaian ini.
Tanpa seragam ini, bagaimana aku bisa terlihat sebagai seorang Pengawal?
Bisakah kau datang sebagai seorang teman?
Seorang Pengawal takkan bisa menjadi seorang teman, Nona.
-Halo. -Sudah sampai mana?
Apa yang terjadi di sana?
Kami sampai 4 jam lalu.
Aku simpan bagasinya di rumah.
Baik, sekarang, Nona menuju ke Kelas...
Dan aku tepat di belakangnya.
-Bagus. -Kegaduhan apa itu?
Nona, itu gadis kampus yang berteriak Nyonya.
Di mana Divya?
Nona, dia ada di dalam. Dia sedang sibuk.
Apa yang kau kerjakan di luar?
Masuk ke dalam dan berdiri di sampingnya, Ayo.
-Bagaimana aku bisa masuk, Nyonya? -Apa?
Itu kan tugasmu.
Apa aku harus menjaga Nona...
Di dalam toilet wanita juga, Nyonya?
Berdiri di sana, di luar.
Terima kasih, Nyonya.
Meghna. Duduk.
Jika benda itu patah...
Orang-orang akan menyalahkanku.
Shravan, apa kau sudah menerima pesanku?
Dia akan selalu menggangg...
Selamat pagi, Pak.
-Bukan Pak. tapi Pengawal. -Pengawal?
-Pengawal?
Selamat pagi, Pak.
Selamat Pagi. Silahkan duduk.
Duduk.
Silahkan duduk.
Semuanya Du...
-Apa yang terjadi? -Aku tak bisa duduk, Pak.
-Kenapa? Apa kau sakit saat duduk?
Aku Pengawal Pak.
-Dan Pengawal tidak duduk. -Bahkan waktu buang air?
Aku harus duduk waktu buang air, Pak.
Pengawal? Pengawal siapa?
Oke.
Tapi selama kau ada di kelasku...
...berlakulah seperti seorang Pelajar.
Dan duduk dengan tenang.
Pak, aku tak bisa duduk di sebelah Nona.
Aku tak bisa duduk di sampingnya juga di depan atau belakangnya.
Lalu duduklah di atas kepalaku.
Tapi, Lovely, Tolong duduk.
Baik, Nona.
Dengar, jika saja ayah Divya bukan pengurus yayasan kampus ini...
Aku sudah menyuruhmu keluar.
Baik, hari ini kita akan membahas tantangan globalisasi.
Sekarang pada bagian terbaik dari abad lalu...
... konsep dari kewarganegaraan telah didasarkan ...
... meskipun banyak perbedaan yang telah memiliki satu kesamaan.
Dan bagi kita yang tidak mendengarkan, konsep ...
-Keluar -Pengawal, Pak.
-Keluar dari kelasku. -Pengawal, Pak.
Aku bilang keluar!
Kira-kira kapan dia terakhir tersenyum. -Tahun 1947.
Wah! gagahnya!
Men in black.
Sungguh, seorang pria.
Kita akhirnya harus membuat dia mengganti seragam.
Tapi bagaimana?
Tuhan, jangan bangunkan aku...
Sampai mentari pagi jatuh di bokongku.
Aku berharap Sativa tidur di atasku Dan membayangkanku jadi kasur.
Lovely. Lovely.
Lepaskan.
Nona, dia membakar Bokongku.
Lihatlah.
Apa kau tidak malu mengatakan Bokong...
Di depan seorang wanita?
Jika aku tak menyebutnya bokong apa aku harus bilang Rong, Tong...
Gong, 'Pani-kong' atau 'Pelukong'?
Lovely, anda akan menemukan celana yang lain.
Tapi aku takkan bisa mencari bokong lain.
Kau bukan Pengawal tapi Si-gatal.
Lihat Nona.
Aku bisa melihat wajah anda melalui celanaku.
Lihat.
Karena dia membakarnya.
Aku membakar? Bagaimana caranya sementara aku sedang tidur?
Nona, silahkan istirahat.
Anda harus ke kampus besok pagi.
Savita, kenapa kau juga tidur?
Kau juga tak perlu ke kampus.
Tak ada seragam untuk besok pagi.
Nona Divya. Nona Divya.
Apa yang terjadi?
Nona Divya, kemarilah cepat.
Aku mau tunjukkan sesuatu.
-Apa yang terjadi? -Kemari.
Kemarilah.
Apa yang terjadi?
Lihatlah.
1001.
1002.
1003.
Hanya ada satu cara untuk mengetatkan pakaian longgar.
Latihan dengan batu.
Dan membuat tubuh seperti batu.
Apa yang akan kau lakukan dengan baut longgar ini?
Terbang bersama angin.
Seragam baru lagi.
Dengar, Nona.
Dia membangunkan tukang jahit semalam.
Dan menyuruhnya bekerja sepanjang malam...
Dan menjahitkan seragam baru khusus untuknya.
Bagaimana bisa aku ke kampus tanpa seragam?
Bugil.
-Apa? -Bugil.
Kalian berdua bersiaplah.
Cepat. Kita bisa terlambat ke kampus.
Tn.Mhatre, kami menemukannya.
Tapi si Pengawal selalu bersamanya.
Oh, tidak. Seluruh rencana kita kacau.
Dia bisa membuatku gila.
Kita harus melakukan sesuatu dengan model patung ini.
Ya, tentu saja.
Dan yang paling buruk adalah aku tak bisa omongkan ini ke Ayah.
Atau dia akan meyuruhku pulang.
Tolong lakukan sesuatu.
Aku punya ide bagus.
Bagaimana kalau kita buat dia sibuk di tempat lain?
Meghna, aku punya ide.
Telpon dia berkali-kali dan yakinkan dia bahwa...
Kau jatuh cinta kepadanya.
arihtakid@gmail.com
Lebih cepat. Lebih banyak energi.
Tenaga penuh, Nona.
Lebih tinggi, Nona.
Baiklah, Nona. Anda bisa pergi.
Besok pagi jam 4.
Selamat malam, Nona.
Kenapa kau berhenti?
Kau terus lakukan ini sampai jam 4.
Sungguh sebuah siksaan!
Di luar sana dia menyiksaku saat sebagai Pengawal.
Dan di sini sebagai pelatih.
Tuhan, aku akan membunuhnya.
Tenanglah.
Kita harus melakukan sesuatu.
Hubungan gelap.
-Lewat telepon. -Divya, tidak.
-Jangan -Ya.
-Kau gila -Dia akan gila.
Caller ID telpon ini dibatasi.
Bukannya angka, tapi private number yang akan tampil.
Aku tahu itu.
Tapi si Pengawal tidak tahu itu.
Tapi, tidakkah dia mengenali suaramu?
Dia akan mengenalinya hanya saat dia mendengarnya.
Sekarang dengar.
Halo. Bisa aku bicara dengan Pengawal Lovely Singh?
Wow.
Sekarang...
Tunggu, apa yang kau lakukan? Hentikan Divya.
Private number.
Halo.
Divya, tidak.
Divya.
Private number.
Halo.
Divya, hentikan.
Divya.
Lovely, aku mau lihat siapa yang mengganggu latihanmu.
Aku akan nyalakan spekernya.
Halo.
Bro, ini seorang gadis.
Gadis?
Bro, jika bukan gadis yang meneleponmu apa mungkin pemuda?
Siapa ini?
Ini dengan Tsunami Singh.
Nama macam apa itu?
Su untuk Surender.
Na untuk Narender.
Mi untuk Milka.
Tsunami itu singkatan.
Apa ini telponnya Pengawal Lovely Singh?
Tidak, ini Blackberry.
Siapa kau?
Ini dengan pacarnya.
Bro, ini pacarmu yang bicara. -Pacar?
Aku tak punya pacar.
Jika kau meleponku lagi...
Aku akan memasukkanmu ke dalam sansak.
Bilang itu padanya.
Kau sudah dengar?
Itu adalah pernyataan pribadi Lovely Singh.
Bro, mendengar suaranya yang begitu lembut...
...mungkin orangnya juga demikian.
-Maaf -Kau aneh sekali.
Itu sansaknya bukan aku.
Itu bagus untuk sebuah awalan.
Tunggu dan lihat.
-Kau itu... -Apa yang terjadi?
Selamat malam.
Nona.
Nona, ini sudah jam 4 Silahkan bangun.
Nona.
Ini adalah perintah Tn.Sartaj.
-Selamat pagi Nona. -Selamat pagi.
Bangunlah nona.
Divya, bangun.
Dia sudah di sini.
Nona.
-Selamat pagi Nona.
Anda harus lari pagi Nona.
Lalu anda harus berangkat ke kampus, Nona.
Bangun, Nona.
Silahkan bangun, Nona.
Terimakasih, Nona.
Hitler.
Ayolah, Divya, atau dia akan membunuh kita.
Ayo, cepat.
Cepat.
Lebih kencang.
Begitu.
-Ya, Nona. -Apa yang harus kukerjakan?
Cross trainer.
Lebih kencang. Bagus. Bagus sekali.
Aku pemenangnya.
Olah raga.
Tsunami. Tsunami. Tsunami.
-Bro, ini... -Diam!
Gadis yang sama dengan yang semalam?
Jika seseorang membuatmu bermasalah, Jangan jawab telponnya.
Tak apa Nona, ini hanya salah nomor.
Lihat.
Kenapa kau tak matikan saja?
Tak ada yang akan mematikan ponselnya.
Semua orang selalu mengaktifkan ponsel mereka.
Itu perintah Tn.Sartaj.
Latihan anda selesai untuk hari ini.
Aku harus mengajarkan sesuatu.
Silahkan. Selamat malam.
-Oke. -Kau bisa pergi.
Kau boleh pergi sekarang.
-Kamu juga -Ya, apa aku juga?
Pak, aku juga bisa pergi?
Siapa ini?
Diputus.
Pengecut.
Coba dan telpon lagi.
-Siapa dan dimana... -Lovely...
-Halo - Lovely.
-Ya, Tuan. -Apa kau sadar?
-Ya, Tuan. -Siapa yang kau teriaki?
Maaf, Tuan. Ada seseorang yang menelepon berulang-ulang, Tuan.
Bagaimana kalau itu seorang gadis?
Apa kau juga akan bicara begitu? -Tidak, Tuan.
Mana kedua gadis itu?
-Apa mereka sedang latihan? -Tentu, Tuan.
-Kau juga harus lari pagi. -Seperti yang anda minta, Tuan.
-Bagus, sudah. -Terimakasih, Tuan.
Tuan juga bagun lebih pagi.
Ya.
Ini satu-satunya cara mengerjai Pengawal.
Bagaimana kalau dia tahu?
Kau selalu khawatir akan apa yang tidak akan terjadi.
Selamat malam.
Coba lagi. Telpon lagi.
Kutunggu teleponmu.
Divya, bagunlah.
Atau si Hitler berseragam itu akan berteriak lagi.
Oh Tuhan!
Akhirnya aku bisa menyingkirkan seragamnya hari ini.
Tidak lagi.
Aku orang gila...
parvati nambiyar.
Saudara, ada parvati nambiyar yang menelepon.
Siapa itu Parvati Nambiyar?
Parvati nambiyar.
Private number.
Keduanya punya ejaan sama. Ini inggris...
Sudah kubilang berapa kali jangan telepon aku.
Kenapa kau menelponku?
Maaf, aku tak bisa mengendalikan diri.
Sebenarnya bahwa semua gadis di kampus...
...tergila-gila padamu.
Gadis-gadis memang gila.
Gayamu, kaca matamu.
Seragam itu.
Gaya pembunuh.
Seragam itu.
Sangat Hot.
Aku selalu khawatir bahwa...
Jika kau tak lagi pakai seragam itu apa yang akan terjadi padaku?
Sebenarnya karena seragam itu...
Kau menjadi satu-satunya pria di seluruh kampus.
Yang lain terlihat seperti anak-anak.
Kumohon, tetap bergaya seperti itu.
Berjanjilah padaku.
Aku peringatkan untuk terakhir kalinya.
Jika kau berani meneleponku lagi, aku takkan peduli.
Tapi bagaimana?
Kau tidak mengenalku.
Aku ini seorang Pengawal. Aku akan cari tahu.
Mereka menjadikanku pembantu.
Ada apa Savita?
Kau senang sekali melihatku.
Tidak, ini tentang si Pengawal.
Ada apa dengan si Pengawal?
Aku baru lihat dia tanpa seragam.
Tidakkah kau malu?
Senang mengintip laki-laki tanpa busana.
Dan kapan kau akan melihatku tanpa busana?
Bukan tanpa busana, tapi tanpa seragam.
-Ya? -Ya.
Lovely sudah berhenti dari pekerjaan Pengawal.
Bukan pekerjaan, tapi tugas.
Tugas artinya kewajiban.
Tidak seorangpun berhenti melaksanakan kewajiban.
-Lovely, apa ini hari Ultahmu? -Tidak...ya, Nona.
Hari ini dan seterusnya, setiap hari adalah ultahku.
Lovely, kau tak bilang kalau hari ini Ultahmu.
Selamat ulang tahun.
Sebuah hadiah kecil untukmu. Saudara Lovely.
Saudara lovely.
Saudara lovely. kenapa meninggalkanku?
Apa yang harus kulakukan dengan wortel ini?
Penghinaan.
-Selamat pagi -Hai. Halo.
-Selamat pagi, Halo
-Coba ulangi lagi -Halo.
-Lebih keras. - Halo!
-Lebih lembut. -Halo.
-Lebih dekat. -Halo.
-Lebih jauh. -Halo.
Sialan.
Halo.
Oh! unik sekali!
Kau tahu.
Kau satu-satunya pria di sini.
Yang lainnya hanya anak-anak.
"Kau satu-satunya pria di seluruh kampus ini...
"...Yang lainnya seperti anak-anak."
Halo.
-Coba ulangi lagi. -Apa?
-ulangi "Halo" -Halo.
Halo.Halo.
Syukurlah.
Maaf bro. Aku tidak cocok dengan kategori anda, bro.
-Tapi, sis bolehkan aku beri pujian? -Ya.
Ini kali pertama Lovely Singh takut pada seseorang.
Permisi.
Dia di sini.
Di mana kau?
Kau tak bisa membayangkan betapa dekatnya aku.
Halo. Halo.
-Katakan lagi? -Katakan apa?
Apa saja.
Bodoh.
-Bukan kamu. -Bukan dia.
Di mana kau?
Aku baru saja lewat saat kau mengganggu Nona itu.
Katakan sekali saja Aku Cinta Padamu.
Aku akan menunjukkan diri.
Aku sudah merubah penampilanku.
Dan kau masih juga tidak mengerti.
Tapi kau malah terlihat tambah Hot sekarang.
Sangat Hot, juga keren.
Keren, Apaan...
Kau pikir aku otak lambat... Di sekolah perawat?
Tapi kau butuh perubahan.
Kenapa kau memakai kacamata hitam sepanjang waktu?
Karena matamu begitu menawan, Lovely.
Seorang pengawal tidak membiarkan matanya terlihat.
Senyumanmu begitu Lovely (menawan).
Karena hatimu juga menawan.
Katakan saja siapa namamu.
Manis sekali!
Namaku.
adalah Chhaya. - Chhaya.
Chatra-chaya (di bawah sayap).
Sejak hari ini kaulah musuhku.
Tak ada yang mengenal namaku di sini.
Selesailah dia.
Tentu saja.
arihtakid@gmail.com
Halo.
-Halo. -Halo.
Halo, Chhaya. Halo.
-Kenapa kau berteriak? -Aku sedang di diskotik.
-Kau? Di Diskotik? -Nona sedang di sini.
-Aku sedang bertugas.
Kau itu ekornya si Nona ya?
Dengar aku memperingatkanmu.
-Jangan terlalu menurut pada Divya. -Apa?
Tentu saja. Si cewek arogan.
Pamer kekayaan.
Dan... -Chhaya, jangan berkata seperti itu tentang Nona Divya.
Apa bagusnya dia?
Dia hanya pernah berbuat sekali saja kebaikan dalam hidup.
Yakni membuatmu jadi pengawalnya.
Kupikir juga hanya untuk pamer.
Pamer? Gadis malang itu sungguh tidak tahu kalau...
Hidupnya dalam bahaya.
-Ya benar. -Itu jujur.
Sejujurnya.
Dia bisa saja di serang saat ini.
-Omong kosong!
Dengar, Chhaya, jangan ngomong begitu...
tentang Nona Divya. Kumohon.
Sepertinya Nona sedang dalam bahaya
Bahaya? Tak apa.
Putuskan teleponnya.
Hei.
Putuskan teleponnya.
-Halo. -Putuskan teleponnya.
Keluar. Semuanya! Keluar!
Jalan.
Aku akan beri kau kesempatan. Akan kubiarkan kau hidup.
Pergi sana.
Lovely.
Kau sudah selesai.
"Pengawal."
-Halo -Lovely.
Chhaya, maafkan aku.
Aku berteriak padamu.
Tidak.
Aku mengerti semua tentangmu.
Itu artinya kau takkan bicara macam-macam tentang Nona Divya.
Tidak lagi.
Aku tahu semuanya, Lovely.
Aku mencintaimu
Aku mencintaimu, lovely.
Aku mencintaimu
Lovely.
Pengawalan, Nona.
Tolonglah untuk...
Tidak menolongku.
Nona, klab malamnya sudah tutup.
Anda harus bangun jam 4 pagi.
Sebenarnya, Lovely, aku sangat berterimakasih padamu.
-Terima kasih. -Tapi mengapa kau bawa Divya ke klub?
Sebenarnya, Tuan, Nona Divya dan temannya...
Jika dia tak mau mendengarkanmu...
Kau harusnya telpon aku.
Itu kesalahanku.
Itu tidak baik.
Kau lihat kan?
Tuan segera datang begitu dia mendengar berita putrinya.
Tentang serangan terhadap puterinya.
Tn. Bindra, Saudara Ranjan mhatre, Vikrant...
Adalah orang yang berbahaya.
Dia takkan tinggal diam atas kematian saudaranya.
Dia akan melakukan sesuatu.
Dan ini tidak akan bagus.
Tn. Sartaj...
Terlepas dari berapa banyak...
Dan berapa macam musuh yang anda miliki...
Selama Lovely Sigh ada, anda tidak perlu khawatir.
Anda sama sekali tak perlu khawatir.
Aku ini seorang ayah.
Tentu saja aku khawatir.
Tapi aku percaya padanya sepenuhnya.
Jika aku tak percaya padanya...
Aku takkan berani menyerahkan hartaku yang paling berharga.
Tuan, segera setelah kuliah berakhir...
Aku akan menyerahkan harta paling berharga milik anda, sepenuhnya.
Itu janjiku.
Saudaraku.
Kenapa menatapku begitu?
Aku tidak mengirim mereka kemari untuk mati.
Mereka yang datang sendiri.
Merasa dirinya mampu.
Kenapa dia bertindak bodoh?
-Tapi siapa dia? -Dari mana asalnya?
Dia adalah putera Balwant Singh
Yang ayahnya mengorbankan diri demi Sartaj Singh.
Darah yang sama mengalir dalam nadinya.
Ada waktu untuk semuanya.
Dan waktunya bukan sekarang.
Biarkan waktu kita datang.
Aku akan menemuinya.
Tapi tidak sekarang.
Pertama aku akan mengirim hadiah untukmu.
Pengawal Lovely Singh.
Divya. apa yang terjadi?
Kau baik saja?
Tidak ada.
Mana Lovely?
Tsunami bilang bahwa...
Mereka pergi ke Asrama Puteri.
Asrama Puteri?
"Namaku adalah Chhaya"
-Chhaya... - chhaya?
Nona, kami mau mencari Chhaya...
-Dan bukan kamu, pergilah... -Terserah.
"Namaku chhaya."
"Chayya centil"
Dasar buta.
-"Namaku Chhaya." -Ini bukan bandara tapi asrama.
-Ya. -Chhaya itu wanita terpelajar.
Dia akan datang begitu membaca papan ini.
-Lewat sini. -Namaku Chhaya...
Lovely. Lovely. Lovely.
Kenapa kau mengulang namaku?
Aku bisa melihat dengan jelas.
Caramu membelai namanya...
Saat kau bertemu dengannya, kau juga akan melakukan itu dengan pipinya.
Jangan banyak omong.
Jangan sering menunduk.
Saudara, lupakan semuanya dan pikirkan masa depan.
Katakan, apa kau yakin dia akan menelepon?
Gadis itu bilang "Aku mencintaimu" padaku selamam.
Tentu dia akan menelepon.
-Chhaya. -Apa yang kau lakukan?
Bro, Aku sarankan kau minta nomer kamarnya.
Akan lebih mudah bagi kita untuk mencarinya.
Pergi, dan ambil fotonya.
-Sebentar -Bukan aku...
Ambil foto saudari iparmu.
Saudara, saudari, Saudari ipar?
Aku bingung.
Halo.
Jadi?
Apa yang kau lakukan di Asramaku pagi begini?
Chhaya, kau tinggal di asrama?
Aku baru saja lewat.
Kau di lantai berapa? Nomor ruang, nomor ponsel?
Lucu sekali.
Andai kata aku bisa bilang padamu.
Baiklah. Tak usah katakan.
Aku tidak buru-buru.
Santai saja.
Oh, ini gatal.
Aku baru saja lewat.
Kau tak mengenaliku.
Siapa gadis gembrot itu?
-Chayya. -Kenapa buru-buru?
Aku akan menemuimu segera.
Apa salahnya menunggu sejenak?
Ya. Aku tahu.
Apa yang ingin kau tanyakan di lewat telpon?
Kita akan bicara kalau sudah bertemu.
Chhaya Chhaya... dimana-mana.
Kau selalu berbicara lewat telpon.
Kau tak mau ketemu denganku?
-Aku tak bisa. -Kenapa berdiri di luar?
Dan di dalam kerumunan.
Jadi bagaimana kalau menunggu sebentar?
Seandainya aku juga bisa mobile.
Lovely, kau itu amat beruntung.
-Chhaya. Chhaya. Chhaya. -Lovely, itu luar biasa.
-Chayya juga ada di sini. -Aku rindu padamu?
-Chhaya. Chhaya. -Tapi aku tak bisa bertemu.
Kau harus menemuiku.
Chhaya.
-Chhaya. -Hei -Chhaya.
-Nona-nona, ini Pencuri!
-Pukul dia. -Aku bukan pencuri.
Gendut. Karung kentang.
-Aku bukan pencuri -Tangkap dia.
Pukul dia.
Tolong aku.
Seseorang tolong aku.
Selamatkan aku.
Apa yang sudah kulakukan.
Kenapa kalian memukulku?
-Ini semua idenya. -Siapa?
-Gendut, dia? -Siapa?
Dia?
Mana pengawalnya?
Kau berani bohong?
Pukul dia.
Lepaskan sepatumu.
Pukul dia.
Mereka memukulku sampai biru.
Siapa mereka?
-Siapa dia, bro? -Savita.
Savita.
-Savita, kau punya kembaran? -Kenapa?
Dia melihat semuanya jadi dua.
-Dan melihat yang dua menjadi empat -Bodoh.
-Ayo. -Bayar tukang taksinya.
Kau ini kenapa?
Nona, gadis-gadis di asrama puteri
Memukuliku keras sekali dan memukulku di tempat...
Yang aku sendiri tak bisa lihat dan sentuh.
Mengapa kau pergi ke Asrama Puteri?
Semua ini terjadi di sana dan apa yang kau lakukan di sana?
Aku akan bilang.
Aku dipukuli...
Dan dia tergelincir di luar sana.
Ayo, ke kamar tidur.
Savita, gosokkan sedikit minyak pijat ke tubuhku.
Ponsel. Mana ponselku?
Nona.
Maaf, Nona.
-Nona aku mau minta sesuatu -Ya.
Aku tak bisa menemukan ponselku.
Apa anda bisa me-misscall-nya?
Tolong miscall nomornya.
Baik. akan kucoba.
Kumohon. Terima kasih Nona.
Bro...
Ponselmu.
Kembalikan segera.
Moodku sedang bagus hari ini.
Terima kasih, Nona.
Aku sudah temukan telponku. Terima kasih.
Terimakasih, Nona.
Hari ini telponku menyelamatkanmu....
Tapi berapa lama ?
Divya.
Apa yang kau buat ini, Divya?
Apa yang kau inginkan?
Aku mencintainya.
Apa kau marah?
Jangan bodoh, Divya.
Kau tahu ini, kan?
Saat ayahmu tahu akan hal ini, lalu apa?
Apa yang salah dengannya?
Apa salahnya?
Divya, Adalah salah mempermainkan semua ini.
Adalah salah kalau berdusta.
Lebih salah lagi kalau menipu orang lain.
Dan salah juga jika jatuh cinta seperti ini.
Ini cinta sebenarnya.
Dia tidak mencintaimu, Dia mencintai Chhaya.
Andaikan aku adalah Chhaya,
Lalu pergilah dan katakan semuanya.
Lebih dari kehilangan Chhaya...
Jika dia menemukan bahwa kau adalah Chhaya akan lebih menyakitkan baginya
Divya. Lovely takkan bisa jadi milikmu.
Karena dia sudah menganggap ayahmu bagaikan seorang Dewa.
Dia takkan pernah melanggar janjinya.
Jika Lovely tahu kau mencintainya...
Dia akan menyerahkanmu kepada ayahmu
Karena itu, makin cepat kau akhiri permainan ini...
Makin berkurang rasa sakitnya.
Lovely.
-Lovely. Catat alamatnya. -Halo.
-Hai. - Hai, chhaya.
Kenapa menelepon pagi sekali?
-Aku tak bisa tidur semalam. -Aku juga.
-Lovely, aku ingin ketemuan. -Hari ini?
Tidak, jangan hari ini.
Kapan?
-Minggu. -Minggu?
Ada apa hari Minggu?
Dia ingin bertemu.
Aku tidak libur hari Minggu.
Kau sendirian saja.
Dan katakan bahwa Tsunami akan menemuinya hari Senin.
Tahan sebentar, aku akan tanyakan dulu kepada Nona.
Dia datang.
Nona Divya, apa ada acara khusus hari Minggu ini?
Kenapa?
Aku mau menemui dokter.
Sakit kepala.
Tidak, jika anda punya acara...
Aku akan undurkan janjinya.
Tidak apa. Kau bisa pergi.
Terimakasih Nona.
Katakan, di mana kita bisa ketemu hari Minggu.
-Summer Park jam 5 -Baik.
Dengar, jangan bawa Divya.
Aku bahkan tak bilang padanya.
Tapi bagusnya!
-Nona memberiku izin. -Baik.
Minggu jam 5.
-Kapan kau belajar itu? -Dalam rahim ibuku.
Saudara, apa kau bilang padanya bahwa...
Aku akan menemuinya hari Senin?
-Ya. -Bagus.
Aku tidak ada waktu senggang.
Saudara.
"Hari ini saya memasuki cincin cinta."
"Mainkan mengalahkan asli."
"Saya akan membawa Anda keluar dengan saya di siang hari bolong."
"Mainkan mengalahkan asli."
"mata Anda menembak panah."
"Hari ini saya memasuki cincin cinta."
"Mainkan mengalahkan asli."
"Matamu lovely."
"Alis adalah memesona."
"Berikan perintah."
"Dan saya akan menikah segera."
"Anda adalah cinta saya."
"Dan saya tercinta."
"Tinggalkan dunia di belakang dan datang kepada saya."
"Jalan cinta."
"Apakah tidak mudah."
"Saya telah kehilangan damai dan tidur."
"Saya akan mengumumkannya ke seluruh dunia."
"Mainkan mengalahkan asli."
"mata Anda menembak panah."
"Hari ini saya memasuki cincin cinta."
"Mainkan mengalahkan asli."
"Putar lagu yang Anda mendapatkan mengalahkan desi."
"berdetak telah keras untuk mendapatkan pada kaki Anda."
"Lebih baik menjaga musik bermunculan, harus terasa panas."
"Letakkan tangan Anda di udara jika Anda ke bawah dengan saya."
"Kondisi saya adalah serupa dengan Anda."
"kehidupan saya dimanapun Anda berada."
"Saya menerima bahwa Anda adalah satu-satunya untuk saya."
"saya mengabdikan hidup saya kepada Anda."
"Saya ingin tinggal di mata Anda."
"Kau menyihir aku."
"Sekarang saya hanya ingin menjadi milikmu."
"Saya akan membawa Anda keluar dengan saya di siang hari bolong."
"Mainkan mengalahkan asli."
"mata Anda menembak panah."
"Hari ini saya memasuki cincin cinta."
"Mainkan mengalahkan asli."
"Putar lagu yang Anda mendapatkan mengalahkan desi."
"Lebih baik menjaga musik bermunculan, harus terasa panas.
Letakkan tangan Anda di udara jika Anda ke bawah dengan saya. "
"Putar lagu yang Anda mendapatkan mengalahkan desi."
Goyangkan, kawan.
Lovely.
-Ya, Nona -Oh, kau sudah siap.
Ayo, kita harus membeli beberapa buku.
Nona.
Ini hari Minggu.
Oh, Tuhan. Hari Minggu.
-Kau harus ketemu dokter. Benarkan? -Ya.
Tapi tak apa.
Aku akan ikut bersama anda membeli buku.
Aku akan ke dokter nanti.
Tidak, tidak. lebih penting bertemu dokter.
Aku akan ikut denganmu.
Nona...Aku mau bertemu dokter di luar.
-Bertemu di luar? -Ya Nona.
Dokter macam apa ini?
Dia dokter yang baik.
Siapa namanya?
Dia tidak punya nama resmi.
Karena itu kami menyebutnya dokter.
Dia dokter yang baik.
Lovely, apa ada yang pernah bilang padamu, bahwa...
Kau buruk sekali dalam berbohong? -Ya, Nona.
Katakan, apa alasannya?
Sebenarnya, aku mau menemui seorang teman.
Teman atau pacar?
-Pacar -Kau tak pernah cerita.
Siapa dia?
Dia gadis kampus, Nona.
Dari kampus kami?
Iya, Nona.
Kau cowok licik.
-Apa kau sangat mencintainya? -Ya, Nona.
Apa dia sudah tahu?
Apa kau punya foto untuk kami lihat?
-Aku belum pernah bertemu dengannya, Nona. / Apa?
-Dan kau tetap mencintainya? -Ya.
Bagaimana kalau kau tak suka padanya saat bertemu?
Kita menyukai seseorang dari hati, Nona.
Kita mencintai seseorang juga dari hati.
-Baiklah, pergilah -Sebentar, Nona.
Nona, aku mau merapikan bajuku dulu.
Lovely.
Ya, Nona.
Apa kau tak keberatan, kalau aku ikut denganmu? /Ya, Nona
-Tidak, Nona. -Kenapa?
Apa dia akan marah kalau melihatku?
Baiklah, aku akan lihat dari jauh saja, janji.
-Silahkan. -Baik, Nona.
Silahkan.
Nona, apa kemeja ini sesuai untuk acara seperti ini?
-Ya -Terima kasih, Nona.
Gugup?
Sangat.
Aku sudah sering bicara dengannya.
Tapi sekarang...bertatap muka.
Aku tak Pede untuk bicara dengannya.
Ini masalah istri dan hidupku.
Sekarang kau butuh Pengawal
Oke, anggaplah aku Chhaya dan bicaralah denganku.
Menganggap anda Chhaya?
Tidak, Nona.
Tidak ada persamaan anda dengan Chhaya.
-Di hadapan anda...tak mungkin. -Apanya yang tak mungkin?
Jangan bodoh begitu.
Kau mencintai dia bahkan saat belum bertemu.
Aku merasakan bahwa dia itu belahan jiwamu.
Dan jika kau mengatakan sesuatu yang konyol kepadanya,
Dan dia meninggalkanmu selamanya...
Apa yang akan terjadi padamu, Lovely?
Ayolah, berikan aku tanganmu.
Ayo.
Halo, Nona...Divya. Chhaya.
Bagaimana keadaanmu?
Apa kabarmu?
Aku Lovely Singh melapor.
Apa kau memperkenalkan diri kepada ayah si gadis...
Bodoh.
Tatap mataku.
Dan kau langsung sampaikan perasaanmu.
Itu lebih sulit lagi, Nona.
Tidak ada yang tidak mungkin dalam percintaan, Lovely.
Baiklah, Nona. Baiklah.
Maaf, Nona.
Chhaya... kau mencintaiku, benar kan?
Aku harap kau tidak bercanda.
Saat kau mengatakan bahwa kau mencintaiku...
Aku tak bisa katakan apapun.
Tapi rasanya menyenangkan.
Aku mencintaimu juga.
Aku mencintaimu.
Katakan padanya hal yang sama sejujurnya.
Dia akan jadi milikmu selamanya.
Chhaya adalah gadis yang beruntung, Lovely.
Terima kasih.
Lihat kan, aku melakukan kesalahan jadi pohonnya menghukumku.
Tak apa.
Kemarilah, sembunyi.
Di sini.
Apa kata mereka?
Tidakkah anda mendoakan saya?
-Semoga berhasil. -Terima kasih Nona.
Halo, Chhaya.
Apa jaringannya bagus?
Chhaya, aku menunggumu di dalam taman di bawah matahari.
Memakai celana Jeans dan kemeja kotak-kotak.
Kau lihat aku?
Aku tak ingin bertemu denganmu lagi.
Chhaya.
Aku sudah bilang jangan membawa Divya bersamamu, kan?
Chhaya?
Alasan macam apa itu Chhaya?
Kau bercanda, kan?
Mengapa membawanya serta padahal aku bilang jangan?
Dia tidak punya niat yang salah.
Dia hanya ingin bertemu denganmu.
Aku sudah lihat semuanya.
Apa yang terjadi sebelum aku tiba.
Chhaya, mengapa kau meragukanku?
Aku sudah menjelaskan bahwa Divya...
Tak perlu menjelaskan apapun, Lovely.
-Kau telah melanggar janji. -Chhaya.
Aku takkan pernah meneleponmu lagi.
Lupakan saja aku.
Lupakan semua yang sudah terjadi.
Chhaya.
Apa yang terjadi? Dia terlambat datang?
Sebenarnya ini semua salahku.
Aku sudah bicara dengannya semalaman lewat telepon.
Dia kecapean.
Dia akan meneleponku lagi besok.
Dia sudah tahu kalau aku di sini, benar kan?
Tidak. Tidak juga.
Maafkan aku.
Nona Divya, dia akan meneleponku lagi.
Pasti. 100 persen.
Chhaya mencintaiku, Nona Divya.
welcome Rawa damai
"kisah cinta kami adalah yang sulit."
"Tidak mungkin untuk menyampaikan dalam beberapa kata."
"Kami berpisah meskipun kami dibuat untuk satu sama lain."
"kisah cinta kami adalah yang sulit."
"Tidak mungkin untuk menyampaikan dalam beberapa kata."
"Seluruh hari akan berlalu."
"Malam keseluruhan akan berlalu."
"Pikiran Anda masalah saya setiap saat."
"penderitaan ini ingin jarak antara kau dan aku menghilang."
"Kami berpisah meskipun kami dibuat untuk satu sama lain."
"Masing-masing dan setiap saat kita berbagi dipenuhi dengan sukacita."
"Tidak mungkin untuk menyampaikan dalam beberapa kata."
"Ini adalah sebuah cerita baru dari laki-laki dan perempuan."
"Tidak mungkin untuk menyampaikan dalam beberapa kata."
Saudara, boleh kukatakan sesuatu?
Aku sangat takut.
Seandainya Savita menjelma menjadi Chhaya?
-Halo, chhaya. - Halo.
Aku tahu kau akan menelepon.
Lovely. aku ingin bicara denganmu untuk terakhir kali.
Aku tahu...ada sesuatu yang menahanmu.
Tapi, Chhaya, kau harus menemui aku.
Aku akan datang.
Mungkin kita harus segera menikah, Lovely.
Ya, Chhaya.
Kita akan segera menikah.
Baiklah, kalau begitu kita ketemu satu jam lagi di stasiun kereta.
Satu jam?
Chhaya, aku harus mengantar Nona Divya pulang.
Itu akan memakan waktu sembilan jam.
Akan sangat terlambat.
Keluargaku juga akan membawaku sebelum itu.
Tapi, Chhaya, Aku takkan bisa datang.
-Tapi... /-Sekarang bagiku tak ada yang lebih penting
Dibanding keselamata Nona Divya
Tidak juga aku?
Aku akan menunggumu di Stasiun kereta, Lovely.
Aku lebih bermasalah di banding dirimu.
Divya.
Aku akan menelponmu nanti.
Anda dengar semuanya Nona.
Tapi jangan khawatir.
Pertama aku akan mengantar anda sampai rumah...
Lalu aku akan menemui Chhaya.
Tugas lebih utama, Nona.
Lagipula, aku ini seorang Pengawal.
Kau menelepon dia.
Aku menelepon...karena aku tak bisa hidup tanpanya.
Dia akan menunggu Chhaya di Stasiun Kereta.
Dan dia akan membawaku pulang.
Bagaimana mungkin?
Katakan semua padanya, Divya.
Pergilah dengannya.
Pergilah dari sini.
Tidak ada jalan lain.
Aku akan mengurus semuanya.
Bibi.
Ya, Savita.
Apa yang kau bicarakan, Savita?
Ya, Tuan Sartaj.
Tsunami, berikan telponnya pada Lovely.
Lovely and Divya berangkat terpisah.
Dan kami bertiga berangkat terpisah juga.
Halo, Lovely.
Apa yang kudengar ini?
Kau mau kawin lari dengan Divya?
Aku yakin kau tidak akan melakukan hal murahan begitu.
Tapi tetap aku ingin mendengar itu langsung darimu.
Halo.
Dia memutusnya, kan?
Sudah kubilang.
Tapi tak ada yang percaya.
-Nona tetap di dalam. -Lovely
Lovely.
Ayo.
Lovely.
Minggir.
Lovely.
Lovely, dengarkan aku...
Tinggalkan aku.
Dengar Lovely.
Target utama kami hanya Sartaj dan keluarganya.
Kami tidak punya permusuha denganmu.
Aku bisa menolongmu.
Pertolongan?
Aku akan membiarkanmu hidup.
Tolong, jangan tolong aku.
Nona, maaf Nona.
Jangan khawatir Nona.
Aku tidak punya permusuhan denganmu dan saudaramu.
Jika kau ingin menyelamatkan dirimu...
Tolonglah dirimu sendiri
Dengan pergi dari sini.
Dan jangan kembali lagi.
Aku takkan pergi.
Dan membiarkan pembunuh adikku.
Aku berdoa agar menang.
Karena kami bertiga adalah pahlawan.
Dan kau pahlawan bagi dirimu sendiri.
Hei, Pengawal.
Papa.
Tuan.
Dahulu ayahmu...
Merelakan hidupnya untuk menjagaku.
Dan sekarang kau...
-Datang merebutnya dariku -Tidak, Ayah
Itu bukan kesalahannya.
Dia menyelamatkan nyawaku.
Apa yang ayah fikirkan?
Dia mau melarikan aku?
Gadis yang dicintainya sedang menunggu di Stasiun.
-Benar, Tuan. -Lepaskan dia.
Tuan.
Nona Divya benar.
Seseorang sedang menungguku.
Kami saling mencintai, Tuan.
Dengan izin anda.
Kumohon, Ayah.
Kumohon.
-Kau pergi -Tapi Tuan Sartaj.
Pergilah, Lovely.
Terima kasih, Tuan.
Terima kasih, Nona Divya.
Aku akan merindukan kalian.
Chhaya.
Saat itu, hanya ada satu hal dalam fikiran Lovely.
Untuk menyerahkan hidupnya.
Dan jika aku tidak bisa sampai tepat waktu....
Itulah yang akan dilakukannya.
Ya
Ya.
Kami hampir sampai.
-Bersiaplah -Baik, ayah.
Keretanya hampir sampai.
Selamat datang.
Sudahlah. Apa yang kau lakukan?
Mari, Nak.
Bagus.
Ayo. Mari.
Ayo.
Tuan, dia di sini.
Tuan.
Kemari.
Masuklah.
-Bersandar, Tuan. -Kukira kau takkan datang.
Bagaimana mungkin?
-Bagaimana aku tidak akan datang? -Semoga kau diberkati.
Duduklah.
Aku senang sekali mendengar perkembanganmu.
Terimakasih, Tuan.
-Kudengar kau akan berangkat ke Kanada -Benar, Tuan.
Untuk beberapa bulan.
Aku tak bisa mengendalikan diri.
Karena itu aku memanggilmu.
Maafkan aku telah membuatmu dalam masalah.
Anda adalah Tuanku.
Setiap orang bermohon untuk untuk kebaikan anda.
Anda akan segera sehat.
Kau tidak bertanya tentang Divya.
Baru saja ingin kutanyakan, Tuan.
Bagaimana kabarnya?
Dia pasti berada di London dengan suaminya, benar?
Apa dia bahagia?
Berapa banyak anak mereka?
Divya tidak berada di London.
Dia ada di sini.
Pengawal Lovely Singh melapor, Nona.
Apa kabar anda, Nona Divya?
Kapan kembali dari London?
Apa suami dan anak anda ada bersama anda juga?
Divya...tidak pernah menikah.
Tidak menikah?
Tapi...pernikahan anda...di London.
Tuan, aku selalu bilang pada istriku...
Hanya satu orang yang berhak atas banyak kebaikan...
Yang beruntung bisa memperistri Nona Divya.
Aku tak bisa menemukan pemuda seperti itu.
Dan saat dia menemukan sendiri...
Aku bahkan tak mengenalinya.
Nona, aku tak pernah membayangkan...
Aku akan melihat anda seperti ini.
Puteramu juga ada di sini, kan?
Ya.
Di mana dia?
Aku berharap dia akan tumbuh menjadi seperti anda.
Sartaj.
Kemari.
Semoga kau diberkati.
Sartaj, apa kau kenal dia?
Itu Bibi Divya.
Divya malang
Dia tak pernah membayangkan...
Apa yang telah terjadi hari itu.
Dia harus berbohong demi menyelamatkan nyawa Lovely.
Kau mencoba mengambil nyawaku dari diriku, -Tidak, Ayah.
Apa yang Ayah fikirkan?
Dia akan kawin lari denganku?
Gadis yang dicintainya sedang menunggu di Stasiun.
Pergilah Lovely.
Tuan Sartaj, apa anda yakin dia berkata jujur?
Dia selalu bicara jujur.
Tapi ada seseorang yang berbohong.
-Jaggi -Iya Tuan
Pergi ke stasiun dan lihat.
Jika benar ada gadis yang menemuinya lepaskan dia.
Jika tidak...
Baik Tuan.
Divi, apa kau baik saja?
Aku tidak tahu bagaiman Savita bisa tahu semuanya.
Maya, kau harus pergi ke stasiun sekarang...
Di sana Lovely sedang menungguku.
-Apa, aku, Tapi... -Lovely dalam bahaya.
Ayah menyuruh orangnya...
Untuk menembak Lovely jika mereka tidak lihat ada gadis beserta Lovely
Ya Tuhan.
Itulah sebabnya aku menyuruhmu ke sana.
Karena jika Chhaya tidak ada di sana...
Maka Lovely akan kecewa.
Pergilah dan katakan semuanya.
Bahwa aku adalah Chhaya.
Tapi Divya, bagaimana dia akan percaya padaku?
Tentu dia akan percaya.
Aku tadinya mau meneleponnya...
Tapi aku kehilangan ponselnya.
Kurasa aku akan meneleponmu dan menjelaskan semua padanya.
Pergilah.
Pergi.
Ya, berikan sinyalnya. Sebentar.
Pak, ini kereta terakhir.
Maya.
Maya, harusnya kamu sudah ceritakan semuanya bahwa kau adalah Chhaya.
Lovely, Chhaya itu...
Teman Divya, Maya bersamanya.
Baik.
Aku melakukan sesuatu pada sahabatku.
Yang mungkin tak pernah dilakukan seseorang bahkan kepada musuhnya.
Tapi itu bukanlah keberuntungan....
Mendapatkan seorang suami seperti Ayahmu.
Aku membawanya jauh dari dunia, dari orang-orang...
Di mana tak seorang pun bisa menemukan kami.
Lalu aku mendapat hukuman atas perbuatanku.
Penyakitku akan segera mengakhiri hidupku.
Aku akan bersamamu hanya beberapa hari lagi.
Kamu akan menemukan Diary ini setelah aku tiada.
Anakku, buanglah Diary ini setelah kau selesai membacanya.
Karena aku tak mau Ayahmu membenciku.
Ya.
Kamu belum tidur.
Aku belum mengantuk.
-Kamu menangis? -Tidak.
Kenapa kamu bohong?
Ayahmu juga tak pernah bohong.
Katakan, mengapa kamu menangis?
Aku rindu Ibu.
Aku di sini.
Apa Anda marah pada Ibuku?
Marah? Tidak.
Hanya kecewa karena dia tidak mau menemuiku.
Itu saja.
Maafkanlah dia.
Aku sudah memaafkannya.
Syukurlah.
Aku masih berumur panjang untuk bisa minta maaf padamu.
Untuk melihatmu bahagia.
Dan...bertemu dengan Sartaj Junior ini.
Kami akan sering-sering mengunjungi anda, Tuan.
Jaga diri anda baik-baik.
Nak. Ucapkan selamat tinggal pada Bibi Divya.
Ayo.
Aku akan bilang selamat tinggal dengan satu syarat.
Hanya kalau anda mau menemuiku lagi segera.
Bolehkan aku memanggil anda, Ibu?
Mengapa tidak?
Lalu ikutlah bersama kami, menjadi Ibu.
Nak. Minta maaf.
Minta maaf pada Nona Divya.
Minta maaf sekarang.
Minta maaf.
Tidak.
Sartaj. Sartaj.
Dia anak yang baik.
Aku tidak tahu mengapa dia nakal hari ini.
Dia tidak nakal, Nak.
Dia memiliki nurani yang bersih.
Niatnya bersih seperti dirimu.
Sebenarnya, Nak...
Apa yang dikatakannya hari ini...
Adalah juga keinginanku.
Tapi...aku tidak punya keberanian.
Nak, apakah kau...
Menerima puteriku?
Tuan.
Nona.
Semoga kau diberkati.
Di mana dia?
Kemana saja kau?
Aku harus ke toilet, Ayah.
Toilet juga ada dalam kereta, ayo.
Kau kemana saja?
Semoga kau diberkati.
Teks Indonesia : Afrizal Yusren arihtakid@gmail.com
Halo.
Chhaya.
Pengawal Lovely Singh melapor.
Resync by Rahmat Khan Akbar Sikumbang rahmatkumbang@rocketmail.com