Tip:
Highlight text to annotate it
X
Apa kabar, Hop?
Kamu kembali lagi
Wah gila.
Menemukan yang bagus?
Sepuluh Harimau Kwang Tung
Ini harta karun
Oh.. Pengantin Wanita Berambut Putih
Bahasa Cina, tanpa terjemahan?
Hop, apa kamu memiliki
edisi-edisi awal Shaw Brothers?
Ada seorang pria yang melakukan
Jurus Macan Tutul, aku tidak ingin...
Jurus Macan Tutul, Jurus Naga
pertarungan di udara, pertarungan di permukaan air
Macan Membungking, Monyet Berlari
Aku tahu kamu. Aku bukan bocah kulit putih
yang tidak tahu kungfu
Hajar mereka
Dapatkan gadis-gadis tersebut
Hanya ruang penyimpanan yang ada
di belakang sini.
Darimana kamu memperoleh semua ini?
Sudah berada di sini sejak kakekku
membuka toko ini beratus-ratus tahun yang lalu
Ia menunggu seorang pria
yang datang dan mengambilnya
Mengembalikannya ke pemilik aslinya
Pria tersebut tidak pernah datang
Ayahku mewarisi toko ini,
juga menunggu, untuk waktu yang lama
Sekarang aku.
Itu Tongkat Tebal bergaya Kuil Utara
Jenis yang sama dengan yang digunakan oleh
13 biksu untuk menyelamatkan Kaisar Tang.
Aku pernah melihatnya.
Tepat seperti itu.
Aku pernah bermimpi tentang itu.
Kamu tahu mengapa?
Kamu terlalu banyak menonton film Hong Kong.
Ayo, kemari.
Aku akan memberimu lima
film Bruce Lee yang mengagumkan
Dengan harga 'gila-gilaan'.
Kamu jagoannya, Hop.
Jason.
Hei, ada apa?
Tidak ada apa-apa. Hanya,
kamu tahu, jalan-jalan
Kamu pergi ke Chinatown.
Ada apa dengan itu?
Oh, Kung Fu.
Kamu serius?
Aku tidak seharusnya berbicara tentang itu.
Tidak dibawah kode etik Kung Fu.
Hei lihat. Anak baru ini
sedang bersama-sama para gadis
J Boy, kamu masih mengendarai
sepeda murahan ini?
Kamu harus mengganti rongsokan
ini dengan motor.
Apa ini?
Hanya sekedar peregangan kaki. Bukan hal besar.
Enter The Dragon.
Pengantin Wanita Berambut Putih.
Yah, sebenarnya itu sangat bagus.
Oh ayolah, lepaskan dia.
Dia bukan biasa. Dia bisa Kung Fu.
Apa? Kamu pikir kamu orang Cina?
Kamu bergaul dengan orang Cina yang memainkan sitar.
Ada apa denganmu?
Ayo kita lihat beberapa jurus.
Ayo, ayo. Perlihatkan padaku beberapa jurus
Kung Fu. Ahli Kung Fu, hah?
Mau Tae Kwon Do?
Hei Lupo. Dia bergaul dengan orang
Cina tua itu. Baru saja berbelanja di sana.
Kamu punya hubungan dengan orang tua itu?
Diam dan lakukan.
Sudah larut Lenny.
Mungkin dia sudah pulang ke rumahnya.
Dia tidak di sini.
Ayo pergi saja.
Siapa di sana? Bocah Kung Fu.
Kamu kembali untuk film-film murah lagi?
Kuberitahukan padamu. Tawaran terbaik di Chinatown.
Ayo masuk.
Mau minum teh?
Usir berandalan itu.
Yankees menang. Sayang sekali.
Siapa yang bersamamu?
Teman?
Dimana kamu menyimpan uangnya?
Aku bilang, dimana kamu
menyimpan uangnya?
Ayo orang tua!
Tetap di sini.
Aku dapatkan kotaknya.
Jesus, Lupo.
Kamu menembaknya
Ambillah
Harus mengembalikannya ke pemilik sahnya.
Lari.
Kamu menyaksikannya?
Apakah kamu menyaksikannya?
Hajar dia dengan tongkat itu.
Tunggu, tenanglah. Jangan...
Apakah kamu melihatnya?
Tenanglah Lupo. Hei, tenang sobat.
Ayolah. Turunkan senjata itu.
Diam! Mungkin akulah yang menarik picunya,
tapi kita semua bersama dalam masalah ini.
Tapi kecoak kecil ini,
dia bukan salah satu dari kita.
Minumlah teh ini.
Ini akan membantumu pulih.
Permisi,
aku tidak tahu aku berada di mana.
Aku tidak ingat bagaimana aku bisa berada di sini.
Aku ingat aku terjatuh...
Seorang tua menemukanmu
terbaring di sungai.
Kami semua menduga kamu sudah meninggal.
Ayo! Ayo!
Melarikan diri?
Tolong aku!
Tolong lepaskan dia!
Cepat, pergi dan tangkap
orang itu!
Berhenti, berhenti!
Jatuhkan apa yang kamu pegang!
Coba untuk lari, dan akan kubunuh kamu.
Kemarilah!
Apa yang kamu pegang itu?
Darimana asalmu?
Ini? Kamu menginginkan ini?
Jatuhkan tongkat itu jika kamu
ingin tetap hidup.
Tolonglah tuan-tuan, berikan sedikit
uang untuk pemabuk malang ini.
Enyahlah!
Darimana kamu memperoleh tongkat itu?
Aku tidak tahu apa yang kamu katakan.
Dimana kamu menemukannya?
Aku tidak memahamimu.
Itu karena kamu tidak menyimak.
Di belakangmu!
Aku tidak tahu dimana aku berada
Atau bagaimana aku bisa kemari. Dan
siapa orang-orang yang ingin membunuhku tersebut.
Apapun yang kamu lakukan tadi
itu gila.
Bukan, Tinju Mabuk.
Lihat Kung Fu Berandal dari Selatan.
Aku Lu Yang, pelajar dalam perjalanan.
Kamu datang dari mana, biksu?
Aku bukan biksu, aku Jason.
Jason Tripitikas, dari Boston Selatan.
Apakah ini mimpi?
Bukan, tempat asalmulah yang mimpi.
Melalui gerbang 'Tanpa Gerbang'.
Apakah itu seperti worm-hole atau semacamnya?
Bukan, hal tersebut artinya kamu adalah Ahli Zen
atau kamu membawa sesuatu yang sangat spesial.
Ini? Dulunya di sebuah toko,
menunggu seseorang untuk mengambilnya, dan...
mengembalikannya ke pemilik sahnya.
Apa?
Telah lama diramalkan,
bahwa seorang pencari akan tiba.
Untuk mengembalikan tongkat tersebut dan
mengakhiri rezim dari Panglima Giok.
Mengembalikan tongkat ke siapa?
Raja Kera.
Terlahir dari batu, di atas gunung
buah dan bunga.
Dengan senjatanya di tangannya.
'Chi'nya menjadi seperti api.
Tongkatnya bertarung seperti sihir.
Dia menentang aturan yang berlaku.
Tapi tentara Giok tidak dapat
mengalahkannya.
Raja Kera mengalahkan setiap prajurit
yang diutus untuk menghentikannya.
Tapi dengan tongkat sihirnya,
dia tak terkalahkan.
Berita mengenai ketidakpatuhannya sampai
ke Kerajaan Terlarang.
Ke Gunung Lima Unsur,
tanah tempat para Makhluk Abadi.
Setiap 500 tahun, Kaisar Giok
mengadakan Jamuan Persik.
Di sinilah Menteri-menteri Surga
berkumpul untuk merayakan keabadian mereka
dan meminum ramuan keabadian.
Satu cicipan dari minuman surga ini,
akan memberikan kehidupan abadi
Terbebas dari penderitaan
dan hasrat duniawi.
Raja Kera lalu menerobos perjamuan
tanpa diundang.
Kaisar Giok terkesan akan Raja Kera
Tapi Panglima Giok tidak demikian.
Sebagai pemimpin prajurit,
Sang Panglima memerintahkan agar
Raja Kera membungkuk padanya.
Dia hanya sedikit belum dipoles, hanya itu.
Berikan sebuah julukan kepada monyet
nakal itu dan biarkan dia pergi.
Puas karena semua baik-baik saja
di Surga dan Bumi.
Sang Kaisar Penguasa pergi untuk
memulai meditasi 500 tahunnya.
meninggalkan Panglima Giok sebagai
yang berwenang melalui mandat surgawi.
Sang Panglima menantang duel
si Raja Kera
jauh di atas Gunung Lima Unsur
di dalam istana Sang Panglima,
pertempuran para makhluk abadi terjadi
untuk membuktikan sekali dan untuk selamanya
kemampuan siapa yang lebih hebat.
Pertarungan tongkat yang hebat, Wukong.
Tapi tanpa senjatamu, kamu hanyalah
seorang pertapa kesepian.
Tanpa senjata, tanpa sihir 'Chi'.
Tinju melawan tinju.
Raja Kera terlalu percaya pada
kata-kata Sang Panglima.
Melepaskan senjata sihirnya.
Menyadari bahwa dia telah ditipu, Raja Kera
lalu menghempaskan tongkatnya ke Kerajaan Tengah.
Beladiri berdasar atas tipu muslihat,
kawanku.
Karena abadi, Raja Kera tidak dapat dibunuh.
Hanya terperangkap di dalam batu,
dimana ia menunggu si pencari dari ramalan,
untuk mengembalikan senjata saktinya
dan akhirnya membebaskannya.
Itulah yang aku dengar,
dahulu kala.
Berapa lama dia dipenjara?
Lima ratus tahun, kira-kira
beberapa dekade.
Tersebutlah, ketika Raja Kera dibebaskan
maka Kaisar Giok akan kembali.
Bagaimana cara aku kembali?
Kamu harus mengembalikan tongkat
itu ke Gunung Lima Unsur.
Kamu harus membebaskan Raja Kera.
Aku tidak dapat membebaskan Raja Kera.
Aku harus pulang.
Pelayan, anggur lagi.
Kamu tidak berpikir kamu sudah minum
terlalu banyak?
Anggur adalah inspirasiku.
Dalam beberapa hal, aku dikenal sebagai penyair.
Bersulang!
Dalam hal lain,
aku dikenal sebagai pengemis.
Istriku.
Darimana benda ini?
Dari mereka.
Petugas, lihatlah dengan apa mereka membayar.
Apa ini?
Apa yang kita lakukan sekarang?
Seberapa bagus Kung Fu-mu?
Dia yang tidak berbicara, tidaklah mengetahui.
Dia yang mengetahui, tidaklah berbicara.
Kamu pastilah seorang ahli.
Darimana kamu memperoleh Raben itu?
Itu palsu.
Dewasa ini ini kamu bisa memperoleh
apa saja di Jalan Sutra.
Minggir, orangtua bodoh.
Serahkan itu.
Serahkan Raben itu
atau mati.
Pergilah!
Tolong!
Lindungi dirimu sendiri.
Apa?
Ayo pergi.
Apa yang kamu lakukan?
Lompat!
Aku pikir tidak!
Jangan berpikir, lakukan saja!
Terimakasih.
Bocah berkemampuan tinggi.
Apa kamu dari Pegunungan Utara?
Ia Golden Sparrow dari selatan.
(Golden Sparrow berbicara seperti orang ketiga)
Kamu sungguh menolong tadi. Tidak tahu apa
jadinya jika kamu tidak membantu.
Ia tidak menduga bahwa Pemabuk Abadi
memerlukan pertolongan.
Kamu abadi?
Kamu lari dari apa, nak?
Pemburu bayaran mencoba menghentikannya
dari mencapai Gunung Lima Unsur.
Aku sarankan kamu tetap menuju ke barat.
Dan hanya berhenti untuk memberi
minum kudamu.
Kamu tidak ikut?
Perjalanan menuju Gunung Lima Unsur,
melintasi tanah tandus dan gurun,
bahaya yang tak terkatakan.
Yang terparah dari semua itu,
tidak ada anggur.
Ramuannya.
Setiap makhluk abadi memilikinya.
Aku minta maaf.
Tanpa anggur aku akan musnah.
Kamu harus mengerti ini.
Tidak.
Kamu harus mengerti ini.
Ini gila!
Kamu ingin pulang kembali?
Iya.
Maka dengar baik-baik.
Jika kamu mati di sini,
kamu juga akan tewas di duniamu.
Kamu mengerti?
Kendiku sudah hampir habis.
Aku harus mengucapkan selamat tinggal. Selamat tinggal.
Lu... Tunggu!
Biarkan dia pergi. Kamulah yang harus
mengembalikan tongkat itu, bukan dia.
Seberapa bagus Kung Fu-mu?
Dia tidak bisa Kung Fu.
Sama sekali!
Lu, tunggu!
Ajarkanlah aku.
Ajarkan aku cara bertarung.
Ayunkan dengan lembut, potong dengan keras,
pada saat yang sama.
Dia parah.
Aku sudah bersusah-payah
selama dua hari.
Sementara kamu duduk di atas
kuda seperti raja Inggris.
Kapan kamu akan mengajarkanku Kung Fu?
Kamu mau belajar Kung Fu?
Iya.
Akan aku ajarkan Kung Fu padamu.
Itu disebut serangan.
Besok, akan kuajarkan menangkis.
Ayo pergi.
Ayunkan dengan lembut,
potong dengan keras.
Menurutmu kamu akan mengajarkanku
Tendangan Tanpa Bayangan?
Oh, dan Teknik Telapak Buddha.
Ada seorang pria di Virtua Fighter 2
yang menggunakan Teknik Telapak Buddha.
Dan dia tahu Sikut Besi.
Dan dia tahu Sentuhan Kematian Satu Jari.
Cangkirnya penuh. Berhenti!
Berhenti, cangkirnya penuh.
Tepat. Bagaimana kamu dapat mengisi
cangkirmu, jika sudah penuh?
Bagaimana kamu dapat belajar Kung Fu,
jika kamu sudah mengetahui sedemikian banyak?
Tendangan Tanpa Bayangan, Telapak Buddha.
Kosongkan cangkirmu.
Tidak ada harapan.
Sungguh tidak ada harapan.
Kata orang, musik adalah jembatan
antara surga dan bumi.
Sungguh indah.
Milik ibu kami.
Tuanku
Sungguh lancang kamu...
Tidakkah kamu lihat aku sedang sibuk?
tongkat agung dalam legenda...
telah terlihat di Kerajaan Tengah...
Mustahil.
Para penduduk mulai saling membisikkan
tentang suatu ramalan...
Manusia selalu membisikkan tentang suatu ramalan.
Itu adalah candu mereka.
Berita menyinggung apalagi yang kamu bawa?
Tidak ada lagi, Tuanku.
Panggil Sang Penyihir...
Yang terlahir dari para serigala.
Sampai dimana kita?
Lu Yang.
Lu Yang!
Lu Yang!
Lu Yang!
Sparrow!
Jason, apa yang terjadi?
Dia mengambilnya. Tongkat itu!
Panglima Giok telah mengirim seorang
pemburu bayaran.
Kita celaka.
Itu kudanya.
Dia pasti di dalam.
Mengapa dia berlindung di dalam
sebuah kuil?
Itu yang ingin aku cari tahu.
Tunggulah bersama dengan kuda-kuda.
Ahh... leganya kakiku.
Perjalanan jauh.
Jadi, darimana asalmu?
Propinsi Shandong?
Kamu terlihat seperti tipe propinsi Shandong.
Kamu sering kemari?
Tongkat itu bukan milikmu.
Kamu harus memberikannya padaku
atau seseorang akan terluka.
Biksu macam apa kamu?
Mencuri dari pengembara.
Pendiam, aku mengerti.
Atau tuli.
Aku berbicara padamu, biksu.
Belalang Sembah sangat bagus.
Untuk menangkap serangga.
Tapi tidak untuk Harimau.
Kamu mencoba mencuri tongkat itu untuk Sang Panglima.
Tidak, bodoh!
Aku sedang dalam misi untuk
mencari si pencari tongkat.
Kamu menemukannya.
Dia bahkan bukan orang Cina.
Pada dasarnya kita semua sama,
bukankah begitu biksu?
Surga tolonglah kami.
Apa, menurutmu itu dosa?
Ya, adalah dosa jika tidak berbagi.
Bersulang!
Berapa lama kamu mencari tongkat tersebut?
Selama ingatanku.
Seorang tua dan seorang bocah,
mereka meminum teh di sini, iya kan?
Seorang biksu tentara berkendara bersama mereka.
Siapa lagi?
Aku tidah tahu siapa yang
kamu maksudkan...
Pria sungguh pembohong.
Sparrow...
Sparrow...
...dimanakah kamu bersarang?
Jason, lebih rendah.
Harus merasakan pahit sebelum manis.
Kuda-kuda, tumbuhkan dasar.
Sangat bagus.
Untuk berjongkok.
Hei!
Cukup kamu!
Dia muridku, bukan muridmu.
Dua harimau tidak dapat hidup
di gunung yang sama.
Dua guru tidak dapat mengajar
murid yang sama.
Kuda-kuda!
Jika dia siap belajar Kung Fu,
dia harus membangun kecepatan,
ketepatan dan kekuatan.
Hei! Aku tahu itu. Itu cara
mencegat pukulan. Bruce Lee.
Aku akan memukul. Kamu menangkis.
Siap?
Ah! Apa yang aku ajarkan padamu
tentang Ular?
Sekarang. Kamu memukulku.
Lihat. Mengerti.
Lagi. Kamu pukul dia lagi.
Ular!
Ular tidak cocok.
Mungkin Elang.
Bangau, Bangau.
Baik?
Cukup sudah! Tidak lagi!
Tidak ada lagi teka-teki sunyi
dan tidak ada lagi cangkir teh.
Mula-mula kamu tunjukkan rasa hormat
kepada para gurumu.
Jadi, bagaimana dengan dua harimau
dan satu gunung?
Kita dapat saling membunuh setelah
semuanya selesai.
Kung Fu. Kerja keras sepanjang waktu
untuk mencapai keterampilan.
Seorang pelukis dapat melakukan Kung Fu.
Atau seorang penjagal yang memotong daging
setiap hari dengan kemampuan yang baik
Pisaunya tidak pernah menyentuh tulang.
Pelajari bentuknya,
tapi cari dari ini
Dengarkan lagunya,
pelajari semua
Dan lupakan semuanya
Pelajari jalannya,
dan cari jalanmu sendiri.
Seorang pemusik dapat melakukan Kung Fu.
Atau penyair yang
melukis dengan kata-kata.
Dan membuat kaisar dengan
pipanya adalah Kung Fu.
Tapi jangan beri ia nama, temanku,
Karena ia seperti air.
Tidak ada yang lebih lembut dari air.
Namun ia dapat menghancurkan karang.
Ia tidak melawan.
Ia mengalir dan menenggelamkan lawannya.
Tanpa bentuk, tanpa nama,
ahli sejati terdapat di dalam.
Hanya kamu yang dapat membebaskannya.
Saksikan, tirani Sang Panglima.
Dia harus dihentikan.
Dia harus dibunuh untuk kejahatannya
dan kepalanya harus dipasung.
Tapi kita tidak boleh merasa
benci, atau dia menang.
Jika dia berbicara tentang kasih sayang untuk iblis ini,
dia sebaiknya kembali ke kuilnya dan berdoa.
Misi kita bukanlah suatu perdamaian.
Kembalilah ke ayah dan ibumu.
Kamu hanyalah seorang bocah.
Mereka sudah meninggal.
Dan dia bukan seorang bocah.
Tidak lagi.
Ayahnya dulu seorang pejabat pemerintah
yang menentang Sang Panglima.
Untuk memberi contoh, Sang Panglima
mengutus prajuritnya menuju malam.
Legiun demi legiun turun dari
Gunung Lima Unsur.
Menuju tanah rendah Kerajaan Tengah.
Teriakan orang-orang tidak bersalah
menggema di udara malam.
Ketika semuanya telah usai, hanya
atap-atap hangus yang tersisa.
Itu, dan seorang anak kesepian yang
disembunyikan di dalam sebuah sumur oleh ibunya.
Dibunuh dengan kejam oleh sebuah anak panah,
dari busur Sang Panglima.
Ketika dia mencapai istana Sang Panglima,
dia tidak akan memberinya maaf.
Biksu, dia akan menawarkan kepadanya...
ini...
Anak panah giok yang dapat membunuh siapapun.
Telah lama dia melatihnya.
Balas dendam memiliki cara tersendiri
untuk kembali kepada yang melakukannya.
Ahli Sentifitas.
Itu mereka.
Mereka menuju gurun.
Mereka berada di antara aku dan Sungai Pasir.
Benar-benar seperti Raja Kera...
...mengutus seorang bocah untuk melakukan
perkerjaan seorang pria.
Sial, gurun ini panas sekali.
Ini bukanlah sebuah gurun.
Yang di sana itu, baru sebuah gurun.
Kuharap kamu tahu kemana kamu pergi,
biksu gila.
Seorang biksu dalam sebuah misi.
Dan kemana dia membawa kita.
Melintasi gurun, kehilangan arah.
Kita tidak akan berhasil, iya kan?
Dan walaupun kita berhasil,
kita tetap harus menghadapi pasukan giok.
Bagaimana jika aku tidak dapat menanganinya?
Bagaimana jika aku membeku?
Jangan lupa untuk bernafas.
Jika kita tidak segera menemukan air,
kita akan mati.
Mungkin seorang Taois abadi dapat
membuat hujan.
Jika ia benar seorang Taois abadi.
Kamu ini adalah hinaan akan nama
Buddha. Penghujatan.
Lihat!
Akan kubawa kamu menuju Gunung tersebut.
Di sana!
Dapatkah kamu melihat mereka?
Di awan.
Seekor singa berkepala dua,
tepat di sana.
Lihat.
Iya, aku melihatnya.
Lihat yang satu itu, datang dari
belakangnya seperti ombak.
Terlihat seperti monster hijau.
Monster hijau?
Maksudmu Naga.
Tidak, maksudku taman keluarga.
Mereka menyebut pagar halaman kiri,
monster hijau.
Itu benar.
Itu terlihat seperti naga,
bukankah begitu?
Apakah kamu memiliki keluarga,
dari tempat kamu berasal?
Ibuku.
Ayah?
Tidak pernah mengenalnya.
Pernahkah kamu merindukannya?
Penasaran seperti apa dia?
Mungkin satu-satunya hal yang aku cukup mahir adalah
berpura-pura bahwa aku tidak merindukannya.
Dia turut menyesal.
Betapa romantis.
Para pria akan memberitahumu apa
yang ingin kamu dengar, Sparrow.
Namun pada akhirnya, mereka
akan meninggalkanmu.
Kamu selamat dari sungai pasir.
Mengesankan.
Dan kamu bocah, sungguh jauh dari rumah.
Aku dapat menjamin kamu kembali.
Cukup bawakan senjata itu.
Aku pikir tidak.
Mengapa kamu menginginkan tongkat itu?
Jika aku berhasil membawa
senjata yang hilang tersebut,
Panglima Giok akan menghadiahkanku
ramuan keabadian.
Bocah wanita yatim piatu, pengembara tersesat,
pemabuk tua,
dan seorang biksu yang gagal memenuhi
tugas yang sama sepanjang setengah hidupnya.
Ketidakpantasan mengikuti sebuah ketidakpantasan,
dengan harapan untuk menyelamatkan sebuah ketidakpantasan.
Bunuh mereka.
Lu, kamu baik-baik saja?
Cuma haus.
Lu!
Tidak apa-apa. Dia abadi, kan?
Maksudku, dia... kan?
Anggur. Dia perlu anggurnya.
Tidak ada yang dapat kita lakukan.
Apa yang kamu katakan?
Kita harus melakukan sesuatu.
Aku takut lukanya terlalu dalam.
Dia tidak dapat selamat.
Dia perlu anggurnya.
Dia adalah salah satu dari Delapan Makhluk Abadi.
Anggur adalah ramuannya.
Tolong.
Kami akan mengirim biksu berjalan kami.
Kalian tidak memiliki biksu berlari?
Ketika aku seusiamu.
Aku adalah seorang pelajar petarung
yang sedang dalam latihan.
Panahanku sangat bagus, juga Kung Fu-ku.
Sehingga aku terpilih untuk
mengikuti beberapa ujian.
Jika lulus akan menempatkanku di dalam barisan
pelajar abadi yang sangat sedikit jumlahnya.
Aku gagal.
Kamu bukan makhluk abadi?
Jika seseorang tidak mendedikasikan dirinya
kepada hasrat dan orang lain,
maka ia tidak akan pernah
merasakan sakit hati.
Namun demikian,
benarkah bahwa ia betul-betul hidup?
Aku lebih baik mati sebagai manusia
yang memiliki kepedulian kepada seseorang.
Maka seseorang akan bebas dari
kematiannya sendiri.
Aku tidak ingin kehilanganmu.
Lupakan tentang diriku.
Hanya ada satu ramuan keabadian.
Milik Kaisar yang berupa campuran dari
giok, cinnabar, dan garam air raksa.
Yang selamanya disimpan di dalam
alam dari istana giok.
Tinggi di dalam fermentasi giok.
Jarang tersentuh oleh manusia.
Untuk mencapainya, seseorang harus melalui Jalan Utara
dan melintasi perbatasan surga dan bumi.
Hanya untuk menghadapi Pasukan Giok.
Maafkan aku. Tidak ada jalan lain.
Iya, tidak ada.
Dalam dua malam, bulan tidak akan terlihat.
Kita dapat melalui sisi utara benteng.
Tersembunyi dibawah kegelapan.
Kita harus pergi sekarang.
Tidak!
Kita pergi sekarang, maka kita semua mati.
Ada lagi yang menjadi taruhan.
Seluruh kerajaan.
Kamu adalah harapan terbaik kita.
Kita akan bergerak dalam dua malam.
Ketika bulan telah menghilang.
Maka jadilah!
Kami bertemu denganmu, dulu sekali
di kedai teh.
Dia tersesat dan ketakutan.
Bukan seperti dia yang akan tegar berdiri dan melawan.
Kamu telah membuat keputusan yang
paling tepat.
Sang Pencari dari ramalan,
tidak seperti yang aku harapkan.
Seorang pria sedang sekarat di Gunung Song.
Aku butuh ramuan itu.
Mengapa harus kuberikan padamu?
Karena aku membawakanmu tongkat ini.
Mendahulukan keselamatan nyawa temanmu
daripada kekuatan untuk menguasai seluruh kerajaan?
Tawaran yang paling beralasan.
Pria ini, teman baik?
Dan seorang guru yang baik.
Seseorang yang menghormati gurunya,
juga menghormati dirinya sendiri.
Namun, ada sedikit masalah dengan
permintaanmu.
Maksudku, aku telah menjanjikan
ramuan tersebut untuk orang lain.
Dia tidak membawakanmu tongkatnya.
Akulah yang membawanya.
Bocah ini ada benarnya.
Tuanku, anda telah berjanji.
Hanya ada satu cara untuk
menyelesaikan hal ini.
Bertarung sampai mati.
Dengan senang hati.
Ramuan Keabadian.
Hadiah ini akan jatuh ke tangan
pemenangnya.
Cukup!
Sang Pencari yang diramalkan.
Menurutku hal itu cukup mengesankan.
Kamu sungguh berpikir, kamu dapat
mengalahkannya?
Menurutku tidak demikian.
Dia akan membunuhmu, penyihir.
Tidak jika aku membunuhmu terlebih dahulu, yatim piatu murahan.
Bersulang!
Ingat apa yang kuajarkan padamu.
Patung itu!
Gunakan tongkat itu.
Giliranku.
Tuanku.
Siapakah kamu?
Putri termuda dari keluarga
yang kamu bunuh.
Ayo minum bersamaku.
Tidak
Sparrow, Sparrow
Ayo, ayo.
Kamu akan baik-baik saja.
Panglima Giok?
Dia tewas.
Aku...
Aku berterimakasih padamu.
Apakah kamu dapat melakukan sesuatu?
Takdirnya telah tertulis
oleh tangannya sendiri
Aku turut menyesal.
Pengembara
Kamu telah datang dari jauh melalui gerbang
Tanpa Gerbang untuk memenuhi ramalan umat manusia.
Apa yang kamu inginkan, silakan?
Aku hanya ingin pulang.
Baiklah.
Tersebutlah, guru dan murid,
berjalan berdampingan melalui jejak mereka
untuk saling berbagi takdir hingga jalan yang
mereka lalui berpisah menuju arah yang berbeda.
Aku tidak akan melupakanmu.
Menurutku itulah arti abadi yang sebenarnya.
Kamu telah membebaskanku, pengembara.
Sekarang, bebaskanlah dirimu sendiri.
Jadi, bagaimana?
Kamu akan tutup mulut?
Dengar, memuakkan,
aku tidak akan menanyakan untuk kedua kalinya.
Ayo Maggie, bangunlah, ayo.
Kamu mau lagi?
Kamu mau lagi?
Ayo.
Kamu tidak perlu melakukan ini.
Pelan-pelan, pak.
Kamu akan baik-baik saja.
Hop.
Bagaimana dengan dia?
Meleset dari jantungnya.
Dia akan selamat.
Tentu saja, aku akan hidup.
Aku abadi.
Apakah kamu telah mengembalikan tongkat
tersebut ke pemilik sahnya?
Iya.
Kamulah jagoannya.
Apakah dia akan baik-baik saja?
Tampaknya begitu.
Aku lihat apa yang terjadi.
Aku menyeberangi jalan.
Kamu sangat berani.
Sampai jumpa.
Iya.
Tentu saja.
Seperti yang diceritakan legenda,
bahwa Raja Kera memulai perjalanannya ke barat,
untuk mencari kebenaran
Sementara Sang Pengembara
kembali ke dunianya,
untuk menjalani jejak pejuang
dan mencari kebenarannya sendiri.
Ketika suatu cerita berakhir,
cerita lainnya dimulai.
•• Selamat Menyaksikan ••
The Forbidden Kingdom AKA King of Kung Fu (???? / Gong fu zhi ***):
(2008)
Subtitled by thePencilCreations.blogspot.com
PencilCreations@gmail.com